Pacu Jawi, Balapan Sapi Khas Sumatera Barat

  • Whatsapp
Pacu Jawi
Pacu jawi atau pacuan sapi khas Sumatera Barat. (Image: Kemenparekraf)
banner 468x60
  • CIPRATAN lumpur saat perayaan Pacu Jawi terlihat begitu dramatis dan eksotis di arena persawahan Tanah Datar, Sumatera Utara
  • Sepasang sapi yang melaju kencang di lintasan berlumpur membuat penonton berdecak kagum

Ada berbagai olahraga tradisional di berbagai daerah di Indonesia. Ada yang namanya karapan sapi di Madura, Makepung atau pacuan kerbau di Jembrana (Bali) dan Pacu Jawi atau pacuan sapi di Sumatera Barat. Tentu masih ada lagi olahraga tradisional lainnya yang tak kalah unik dan menariknya.

Berada di hamparan sawah berundak yang berlumpur dan berair, upacara adat yang menjadi daya tarik wisata, Pacu Jawi (pacuan sapi), ini selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat setempat, wisatawan domestik maupun mancanegara.

Uniknya lagi, atraksi wisata khas Tanah Minang di Sumatera Barat, tepatnya di Kabupaten Tanah Datar, ini diadakan setelah persawahan selesai masa panen, yang kemudian akan dibajak dengan sepasang sapi dan dipandu oleh seorang joki untuk mempercepat tapi lurus dan masih bisa dikendalikan sampai sapi mencapai ujung sawah.

Dalam Bahasa Minangkabau, ‘pacu jawi’ berarti pacuan sapi yang merupakan perlombaan olahraga tradisional yang menjadi ciri khas Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Dalam olahraga tradisional ini, sepasang sapi berlari di lapangan berlumpur dengan panjang lintasan sekitar 60–250 meter, dipandu oleh seorang joki yang berdiri di belakang mereka sambil mengendalikan kedua sapi tersebut.

Ini bukanlah ‘perlombaan’ dalam arti sebenarnya karena sapi-sapi itu hanya dilepas berpasangan tanpa ada pertandingan sehingga tidak ada pemenang resmi. Sepasang sapi itu berlari secara bergiliran, sedangkan para penonton menilai sapi-sapi itu berdasarkan kecepatan dan kemampuannya berlari lurus.

Masyarakat Tanah Datar (khususnya di empat kecamatan yaitu Sungai Tarab, Pariangan, Lima Kaum, dan Rambatan) sudah sejak berabad-abad menggelar olahraga tradisional ini untuk merayakan pasca panen padi.

Biasanya acara ini juga dirangkaikan dengan pesta desa dan budaya yang disebut alek pacu jawi. Sekarang, acara ini sudah menjadi daya tarik wisata yang didukung oleh pemerintah, dan sudah menjadi objek fotografi yang eksotis sehingga banyak diminati oleh para fotografer.

Menurut adat setempat, salah satu syarat bagi tempat diadakannya Pacu Jawi adalah Gunung Marapi harus sudah terlihat jelas. Gunung setinggi 2.891 meter ini konon merupakan asal mula masyarakat Minangkabau yang kini mendiami Sumatera Barat. Karena mayoritas penduduk setempat adalah petani, maka acara pacu jawi diadakan saat sawah kosong setelah musim panen dan sebelum musim tanam berikutnya.

Tradisi pacu jawi ini sudah ada selama berabad-abad, termasuk sebelum Indonesia merdeka, dan dimulai dengan perayaan panen dan hiburan bagi penduduk desa.

Di masa lalu. acara ini hanya diadakan dua kali dalam setahun, namun karena siklus panen yang lebih pendek, acara ini pun bisa diadakan lebih sering lagi.

banner 300x250

Related posts

banner 468x60