TEPIAN sungai nampak berkilauan di bawah terpaan sinar bulan purnama. Di balik keindahannya, tersembunyi sebuah rahasia yang telah terkubur selama berabad-abad. Tarian para bidadari, bayang-bayang cahaya di atas air, dan bisikan ilahi yang hanya terdengar dalam keheningan malam—semua mengarah pada satu misteri kuno.
Ketika seorang ahli sejarah dan seorang pemangku pura bertemu di persimpangan takdir, pintu menuju dimensi lain perlahan terbuka. Tapi, apa yang menanti di balik tarian itu? Sebuah pesan dari masa lalu, atau peringatan bagi masa depan?
—–
Di pinggir sungai yang tenang di Bali, berdiri sebuah kuil kuno bernama Pura Tirta Dhara, yang diyakini menjadi tempat bertemunya dunia manusia dan dunia dewa. Kuil ini dikelilingi misteri yang tak terpecahkan selama berabad-abad.
Penemuan yang Mengejutkan
Dr. Arya, seorang ahli sejarah yang baru saja kembali dari Eropa, mendengar kisah tentang Pura Tirta Dhara dari penduduk lokal. Mereka bercerita tentang tarian bidadari yang sering terlihat di malam bulan purnama di atas air sungai. Menurut legenda, tarian itu adalah pesan tersembunyi dari para dewa.
Dengan rasa ingin tahu yang tak terbendung, Arya memutuskan untuk memulai penelitian. Dalam salah satu ukiran kuno di kuil, ia menemukan simbol-simbol yang menyerupai pola bintang. Anehnya, pola ini tidak cocok dengan konstelasi bintang modern mana pun.
Meditasi Orang Suci
Suatu malam, Arya bertemu dengan seorang pria tua yang dikenal sebagai Mangku Surya, seorang pemangku (pendeta) yang sering bermeditasi di kuil. Mangku Surya mengungkapkan bahwa ia pernah menerima ‘pawisik’ (bisikan ilahi) saat bermeditasi di tepi sungai. Dalam pawisik tersebut, seorang bidadari berkata bahwa kuil harus diperluas ke tengah perairan agar rahasianya terbuka.
“Arya, kau harus mempercayai suara yang terdengar dalam keheningan. Para leluhur ingin berbicara melalui tarian itu,” kata Mangku Surya.
Misi di Bawah Air
Dengan bantuan tim ahli arkeologi, Arya memutuskan untuk menyelam di dasar sungai. Mereka menemukan struktur batu yang menyerupai fondasi sebuah kuil, terkubur oleh lumpur selama ratusan tahun. Anehnya, fondasi ini memiliki ukiran yang sama dengan pola bintang di dinding kuil.
Ketika malam tiba, bulan purnama bersinar terang. Saat Arya dan timnya memeriksa lokasi, mereka melihat fenomena yang tak terjelaskan: cahaya-cahaya muncul dari dalam air, membentuk siluet para penari. Mereka bergerak selaras dengan alunan gamelan yang terdengar samar, meskipun tidak ada alat musik di sana.
Rahasia Terungkap
Arya akhirnya menyadari bahwa pola bintang yang ditemukan adalah panduan untuk membuka portal ke dimensi lain. Dengan bantuan Mangku Surya, mereka melakukan upacara suci. Tarian bidadari yang muncul bukan hanya legenda, tetapi pesan dari masa lalu tentang teknologi kuno yang digunakan untuk berkomunikasi dengan dewa.
Ketika portal terbuka, Arya dan Mangku Surya melihat sekilas gambaran peradaban kuno Bali, di mana manusia hidup berdampingan dengan makhluk surgawi. Portal itu kemudian menutup dengan sendirinya, meninggalkan petunjuk bahwa masa depan Bali mungkin terhubung dengan kebijaksanaan leluhur.
Epilog
Pura Tirta Dhara kini menjadi tempat ziarah dan penelitian ilmiah. Arya menerbitkan temuan ini dalam jurnal internasional, sementara Mangku Surya terus menjaga kuil dengan doa dan meditasi. Legenda tari bidadari di pinggir sungai kini menjadi simbol harmoni antara manusia, alam, dan dewa.
Namun, di tengah ketenangan itu, Arya terus bertanya-tanya: Apakah portal itu benar-benar tertutup untuk selamanya, atau hanya menunggu waktu yang tepat untuk terbuka kembali?