- KEPULAUAN Raja Ampat di Papua Barat menyimpan banyak pesona wisata, baik di kawasan perairan maupun di darat.
- Burung Cendrawasih, misalnya, adalah salah satu satwa endemik khas Papua yang bisa ditemukan di kawasan ini.
Raja Ampat adalah sebuah kabupaten kepulauan di Provinsi Papua Barat dan menjadi destinasi wisata bahari favorit yang secara sempurna memadukan pesona kawasan perairan yang penuh keajaiban serta daratan berupa gugusan pulau karang berhutan lebat.
Secara harfiah, kata Raja Ampat berarti ‘Empat Raja’ dari sebuah kepulauan yang terdiri dari 610 pulau. Dari jumlah ini, hanya sekitar 35 pulau yang dihuni penduduk. Nah, empat pulau utamanya adalah Waigeo (pesona terumbu karang dan biota laut), Batanta (habitat liar burung Cendrawasih), Salawati (kawasan bersejarah Perang Dunia II, terdapat bangkai kapal Shinwa Maru dan Pesawat P40), dan Misool (jalur perlintasan hewan laut besar seperti ikan paus).
Legenda dan sejarah
Penduduk setempat memiliki sebuah legenda yang terkait dengan nama Raja Ampat. Konon ada seorang perempuan yang menemukan tujuh butir telur. Empat di antara telur tersebut menetas menjadi raja dari empat pulau utama. Sementara tiga lainnya menjadi seorang perempuan, hantu, dan batu.
Menurut sejarah, kawasan Raja Ampat ini dulunya menjadi wilayah administrasi Kesultanan Tidore di Maluku. Beliau mengangkat 4 raja yang disebut Kalano Muraha (Raja Ampat) untuk ditempatkan di masing-masing dari keempat pulau utama.
Keragaman Hayati
Kawasan Raja Empat membentang di area seluas 9,8 juta hektar daratan dan lautan serta menjadi habitat yang nyaman bagi 540 jenis karang, lebih dari 1.000 jenis ikan karang, serta 700 jenis moluska. Karena keragaman hayati inilah, kawasan Raja Ampat kemudian diberi julukan sebagai perpustakaan hidup paling beragam untuk terumbu karang dunia dan biota bawah laut.
Bahkan, The Nature Conservancy and Conservation International dalam laporannya pernah menyebutkan bahwa sekitar 75 persen spesies dunia hidup di kawasan ini. Pesona dan keragaman hayati bahari Raja Ampat dengan sistem terumbu karangnya yang besar adalah sebuah mimpi bagi para penyelam yang bisa menjadi kenyataan di sini. Penggemar wisata snorkeling juga memandang kawasan ini sebagai situs fantastis.
Para wisatawan yang menggemari dunia petualangan bawah laut pasti akan memasukkan Raja Ampat dalam itinerari mereka karena kawasan ini menjadi salah satu spot penyelaman yang memberi pengalaman terbaik di dunia.
Wisata menyelam
Beragam species bahari akan menyambut kedatangan para penyelam di sini. Ada pari Manta dan wobbegong yang akan berseliweran di samping Anda. Tidak ketinggalan pula gerombolan ikan Tuna, trevallies raksasa, kakap, batfish, dan bahkan barakuda. Belum termasuk asisten duyung yang ramah, dan si kecil mungil yang sibuk, si kura-kura. Di dasar laut sana ada kerang laut raksasa berukuran panjang.
Tentu saja kawasan perairan Raja Ampat ini menawarkan banyak spot menyelam dan snorkeling yang bisa dipilih. Misalnya, spot di Kabui Passage (lorong sempit antara Waigeo dan Pulau Gam yang konon pernah dilintasi oleh penjelajah terkenal Inggris, Alfred Russell Wallace, pada tahun 1860) serta di sekitar Dermaga Pulau Arborek, Sawandarek, Yenbuba dan Friwen Wall.
Raja Ampat juga memiliki satwa liar yang luar biasa tidak hanya di bawah air. Di daratan, khususnya di hutan lebat pulau-pulaunya, wisatawan bisa menemukan berbagai jenis burung termasuk Cendrawasih yang menawan. Ada juga jenis kuskus endemik yaitu kuskus Waigeou atau kuskus tutul Waigeou yang termasuk jenis marsupial (famili Phalangeridae).
Nah, keragaman hayati yang dimiliki kawasan Raja Ampat sangat kaya. Bila ada rencana berwisata ke kawasan ini, jangan lupa menyusun itinerari dengan rapi agar bisa menjelajahi semua keunikannya.