- PANTAI kita yang kaya menyimpan beragam bahan pangan yang siap untuk dijelajahi dan dicoba
- Rumput laut misalnya, dapat dibuat menjadi sayur tumis yang membuat ketagihan
Saat kita memikirkan bahan sayuran yang bertumbuh di atau dekat perairan atau samudra, kita mungkin akan mengira ia akan terasa asin. Namun, kenyataanya tidak demkian.
Sayuran yang tumbuh di laut memang kaya akan garam alami serta mengandung banyak mineral lain. Oleh karena itu, rumput laut atau alga adalah makanan alami yang sempurna bagi tubuh manusia. Kategori makanan ini juga mengandung zat nabati lainnya, serat sehat, asam amino esensial, asam lemak, dan klorofil.
Salah satu sayuran laut yang cukup unik dalam hal nilai gizinya karena mengandung mineral seperti yodium (penting untuk fungsi tiroid) adalah rumput laut yang bentuknya mirip sumbu (Bahasa Bali: sigi) atau Eucheme spinosum. Kandungan lain dari rumput laut adalah kalsium dan kalium sebagai sumber zat besi yang bagus.
Secara alami rumput laut jenis ini biasanya tumbuh di atas batu karang di perairan atau daerah pasang surut. Uniknya lagi, ia hanya tumbuh dengan baik pada musim kemarau. Sedangkan pada musim hujan, pertumbuhannya bisa terganggu intrusi air tawar dari sungai yang banjir di sekitarnya.
Ada beberapa cara memasak atau menyiapkan makanan dengan rumput laut. Cara yang sederhana adalah dengan mencuci bersih dengan air tawar. Jangan lupa memotong akarnya agar terlepas dari sisa batu karang yang masih menempel dan menghilangkan pasir yang mungkin tersisa. Lalu potong agar tidak terlalu panjang.
Bumbu yang dibutuhkan cukup 3 siung bawang merah, 2 siung bawang putih dan 2 cabe merah. Semuanya diiris tipis-tipis. Lalu ditumis dengan satu sendok minyak goreng.
Setelah semua bumbu kelihatan matang atau berbau harum, masukkan rumput laut ke dalam wajan kemudian diadu-aduk merata. Tambahkan air secukupnya agar matangnya nanti terasa lembut. Setelah kira-kira 10 menit, cicipi apakah sudah matang. Bila sudah, angkat dan sayur tumis rumput laut ini siap dihidangkan!
