- TEMBOK Besar China kini menjadi ikon nasional dan destinasi wisata favorit bagi wisatawan mancanegara
- Di masa lalu ia juga menjadi benteng pertahanan atau sistem keamanan terpadu serta mahakarya arsitektur dan kreativitas
Ketika berbicara tentang destinasi favorit China, hal pertama yang mungkin muncul di benak pembaca adalah Tembok Besar China atau The Great Wall of China. Inilah salah satu keajaiban dunia dan merupakan tembok terpanjang di dunia.
Tentu saja ini sebuah prestasi arsitektur pertahanan kuno yang menakjubkan. Jalannya yang berkelok-kelok mengikuti berbagai tekstur alam di areal pedesaan yang terjal dan pegunungan yang curam.
Berjalan-jalan menelusuri bangunan yang luar biasa ini adalah salah satu cara terbaik untuk menghargai tembok itu sendiri. Pemandangan dramatis yang disaksikan sambil melintas tentu akan membayar kepayahan yang dialami. Dan kini sudah menjadi objek wisata yang sangat populer.
Sejarah
Tembok ini tidak cukup dibangun dalam satu periode kekaisaran saja. Oleh karena itu, pembangunannya dilakukan oleh beberapa dinasti berbeda sesuai dengan daerah kekuasaannya masing-masing guna melindungi perbatasan mereka.
Mulai abad ke-7 SM hingga ke-19 M, konon pembangunan Tembok Besar tersebut melibatkan berbagai kalangan pekerja yang terdiri dari tentara, petani, tenaga kerja paksa dan budak. Mereka mengangkut batu, bata, pasir dan tanah dengan tangan, tali, gerobak dan kambing atau bahan-bahan yang tersedia di daerah mereka.
Lalu, untuk apa mereka membangun tembok sebesar dan sepanjang itu? Secara politis, tentu saja untuk mencegah invasi dari bangsa-bangsa nomadik di bagian utara, memajukan ekonomi dan melindungi keselamatan di jalur sutra yang memajukan pertukaran kebudayaan, politik dan ekonomi antara China dan negara-negara lain.
Tembok yang megah tersebut dibangun dengan kebijaksanaan, dedikasi, darah, keringat serta air mata. Ada keluarga yang terpisahkan, dan banyak juga pekerja meninggal dan dimakamkan sebagai bagian dari Tembok Besar itu sendiri.
Ukuran
Ketinggian tembok tersebut mencapai 5-8 meter. Uniknya lagi, tembok tersebut sengaja dibangun di atas punggung bukit agar menjadi kelihatan lebih tinggi. Tembok sepanjang sekitar 2.700 kilometer tersebut juga memiliki sejarah panjang karena pembangunannya membutuhkan waktu lebih dari 2000 tahun.
Fungsi
Ia sengaja dirancang bukan semata-mata sebagai tembok batas semata, namun sebuah sistem pertahanan militer terpadu yang menggabungkan berbagai kepentingan seperti menara pengawas untuk pengintaian, benteng dan logistik. Secara garis besarnya, tembok tersebut terdiri dari tiga bagian, yaitu (1) Menara suar atau pengawas. Menara suar digunakan untuk menyampaikan pesan rahasia dengan cara membuat sinyal asap pada siang hari dan api pada malam hari terkait dengan gerak-gerik musuh. (2) Pintu gerbang dibangun pada beberapa titik penting. Kemudian pintu gerbang tersebut terdiri dari beberapa lapis seperti tembok pertahanan, menara gerbang, tembok kecil pelindung gerbang, tembok pelindung tambahan dan saluran air atau parit untuk memperlambat gerak musuh. (3) Tembok sebagai bagian utama yang menghubungkan menara suar, menara pengintai dan pintu gerbang.
Arti penting
Tembok raksasa sebagai Ikon China kini menjadi kebanggaan nasional dalam hal kebudayaan yang secara historis merupakan proyek raksasa, prasarana pertahanan terpadu yang tangguh, mahakarya arsitektur dan kreativitas yang mahal.
Kemudian pada tahun 1987, Tembok Besar dimasukkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Menurut Biro Nasional Survei China, ada sekitar 10 milyar wisatawan yang sudah mengunjungi Tembok Besar tersebut untuk melihat dari dekat kemegahannya.
Dari sekian lokasi yang ada, tiga lokasi sangat terkenal dan kerap dikunjungi oleh wisatawan yaitu Badaling, Simatai dan Mutianyu. Nah, Tembok Besar di ruas Badaling adalah bagian pertama yang dibuka untuk umum sehingga menyedot kunjungan wisatawan paling banyak.