Turis Keblinger: Ketika Pakai Peta Terbalik di Kota Asing

  • Whatsapp
Peta wisata
Ilustrasi wisatawan membaca peta wisata. (Image: GwAI/Nusaweek)
banner 468x60

SEORANG turis bernama Kojima sedang berlibur di kota asing bernama Kota Wisata Osaki. Ini adalah pertama kalinya Kojima mengunjungi kota tersebut, dan dia bersemangat untuk menjelajah setiap sudutnya. Namun, ada satu masalah kecil: Kojima terkenal pelupa dan agak ceroboh.

Saat tiba di pusat kota, Kojima memutuskan untuk berjalan-jalan dengan mengandalkan peta wisata lipat yang dibelinya di bandara. Peta itu terlihat rumit dengan banyak simbol dan garis-garis berwarna. Namun, Dia yakin dia bisa menavigasinya dengan mudah. Dengan semangat, dia membuka peta dan memulai petualangannya.

Setelah berjalan selama satu jam, Kojima merasa aneh. Dia tidak menemukan satu pun landmark terkenal yang disebutkan di panduan wisatanya. Sebaliknya, dia terus berputar-putar di area yang penuh dengan toko kelontong, bengkel sepeda motor, dan kantor pos. Merasa bingung, Kojima berhenti untuk bertanya kepada seorang pria tua yang sedang duduk di depan toko.

“Permisi, Pak,” kata Kojima sambil menunjuk peta. Di mana ya saya bisa menemukan menara jam kota yang terkenal itu?”

Pria tua itu melihat peta Kojima sejenak, lalu tertawa kecil. “Nak, kamu memegang peta itu terbalik. Itu sebabnya kamu tersesat!”

Kojima tercengang dan merasa sedikit malu. Dia segera membalik peta dan baru menyadari bahwa dia telah berusaha menavigasi kota dengan peta yang salah arah selama ini. Setelah berterima kasih kepada pria tua itu, Kojima melanjutkan perjalanannya dengan semangat yang baru.

Namun, keblinger Kojima belum berakhir. Setibanya di depan menara jam, dia mendapati bahwa tempat itu tengah ditutup untuk renovasi. Dengan sedikit kecewa, Nakashima akhirnya memutuskan untuk bersantai di kafe terdekat. Di sana, dia memesan secangkir kopi dan menghabiskan sore dengan menikmati suasana kota.

Kojima merenung dan menyadari bahwa meskipun perjalanannya penuh kebingungan, pengalaman tersesat di kota asing memberinya kenangan lucu yang tidak terlupakan. Dia tertawa sendiri, membayangkan betapa bodohnya dia tadi.

Akhirnya, Kojima menulis di buku hariannya: “Tersesat adalah bagian dari petualangan. Kalau tidak pernah nyasar, mungkin aku takkan pernah menemukan sisi lain dari kota ini.”

Dan begitulah, Kojima mengakhiri hari itu dengan perasaan bahagia, menyadari bahwa dalam setiap keblingerannya, selalu ada cerita lucu yang bisa dibagikan. Semoga cerita ini menghibur!

banner 300x250

Related posts

banner 468x60