- KATA-KATA bijak ‘waktu adalah uang’ terus digunakan sebagai movitasi oleh pebisnis dari waktu ke waktu sejak dulu
- Masing-masing orang boleh menafsirkan berbeda, namun pada intinya mereka sama-sama ‘menjual waktu’ agar menghasilkan uang
Ada dua sekawan yang selalu kompak dan suka humor. Sesekali mereka juga berbeda pendapat namun tidak berujung pada perpecahan. Justeru mereka sangat toleran dan bisa saling menghargai perbedaan.
Sebut saja nama mereka Putu dan Made. Baru-baru ini mereka sama-sama di-PHK dari perusahaan tempat mereka bekerja karena situasi pandemi. Mereka lalu melamar pekerjaan sebagai tenaga penjualan dan semuanya mendapat penggilan tes wawancara. Soalnya begini: Jelaskan arti kata-kata bijak ‘Waktu adalah uang.’
****
“Menurut saya, kita semua punya waktu. Nah, kita bisa menjual waktu kita dengan bekerja, dan sebagai imbalannya kita mendapatkan uang. Semakin banyak kita bekerja (menjual waktu), semakin banyak kita mendapat uang,” kata Made.
“Kalau saya lebih suka berpikir realistis. Artinya, yang dipikirkan itu ada barangnya, bisa dilihat dan bisa dilakukan. Waktu tersebut saya kaitkan dengan mesin pengukur waktu dan alat pencatat waktu. Karena itu, saya akan berjualan mesin waktu atau aneka jam, pencatat waktu (stopwatch) serta mencetak dan menjual aneka kalender standar dan suvenir. Semakin banyak yang laku, lebih banyak uang bisa didapat,” kata Putu.
****
“Terima kasih karena kalian sudah tertarik bergabung dengan tim kami. Kalian semua dinyatakan lulus tes karena kalian sama-sama bisa menghargai waktu agar bisa mengubahnya menjadi uang. Kami harap kalian bisa menjual lebih banyak waktu kalian.” Demikian isi surat pemberitahuan singkat dari perusahaan tersebut.