Wisata Sejarah di Bali: 7 Destinasi Favorit Wisatawan Mancanegara

Pura Ulundanu Beratan
Pura Ulundanu Beratan, Bedugul, Tabanan. (Foto: Wonderful Images/Kemenpar)
banner 468x60

KEINDAHAN destinasi wisata Bali yang memesona kaya akan warisan budaya dan sejarah yang mendalam. Pulau ini menawarkan berbagai objek wisata sejarah yang telah lama menarik minat wisatawan mancanegara.

Berikut adalah beberapa objek wisata sejarah di Bali yang paling favorit dikunjungi oleh wisatawan mancanegera, lengkap dengan penjelasan ringkas, keunikan, daya tarik, serta jaraknya dari Denpasar.

Read More

1. Pura Tirta Empul (Sekitar 42 km utara Denpasar)

Tirta Empul adalah salah satu tempat suci umat Hindu Bali yang masih aktif hingga saat ini. Terletak di Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, kompleks pura ini terkenal dengan ritual pembersihan diri atau melukat yang menggunakan air suci dari mata air.

Keunikan: Wisatawan dapat menyaksikan langsung upacara melukat yang dilakukan oleh umat Hindu Bali, bahkan semua pengunjung (kecuali perempuan yang datang bulan, karena dianggap kotor secara spiritual) juga diperbolehkan untuk ikut serta dalam ritual tersebut.

Arsitektur pura yang khas dan suasana spiritual yang tenang membuat pengalaman kunjungan ke Tirta Empul sangat bermakna. Pura ini sudah digunakan selama lebih dari seribu tahun sebagai pusat pembersihan spiritual oleh umat Hindu Bali. Keunikan pura ini terletak pada keberadaan kolam-kolam pemandian suci tempat umat Hindu Bali. Air di kolam-kolam ini berasal dari mata air alami yang diyakini memiliki kekuatan penyembuhan dan pemurnian.

2. Goa Gajah (Elephant Cave) (Sekitar 25 km utara Denpasar)

Goa Gajah adalah situs purbakala yang dibangun pada abad ke-11 Masehi. Lokasinya dekat dengan kawasan wisat Ubud, menjadikannya mudah dijangkau dan sering dikombinasikan dengan kunjungan ke objek wisata seni dan budaya lainnya di sekitarnya.

Keunikan: Daya tarik utama Goa Gajah adalah mulut guanya yang diukir menyerupai mulut raksasa menakutkan atau wajah gajah, menciptakan kesan misterius dan kuno. Di dalam gua, terdapat patung-patung dewa Hindu dan Buddha, serta kolam pemandian kuno yang digunakan untuk upacara pembersihan. Keunikan lainnya adalah perpaduan pengaruh Hindu dan Buddha yang terlihat jelas dalam arsitektur dan patung-patung yang ditemukan.

Lingkungan sekitarnya yang hijau dengan pepohonan rindang, sungai kecil, dan area persawahan menambah suasana tenang dan damai. Wisatawan dapat menjelajahi kompleks gua, melihat relief-relief kuno, dan merasakan aura spiritual yang kuat di tempat ini.

3. Pura Besakih (Mother Temple of Bali) (Sekitar 65 km timur laut Denpasar)

Berdiri megah di lereng Gunung Agung (gunung tertinggi di Bali), kompleks Pura Besakih adalah pura terbesar dan tersuci dalam agama Hindu Bali. Terdiri dari lebih dari 80 pura yang saling terhubung, kompleks ini menjadi pusat peribadatan umat Hindu di Bali.

Keunikan: Arsitektur megah dengan tangga-tangga besar, gapura yang menjulang tinggi, dan pemandangan Gunung Agung yang memukau membuat Pura Besakih sangat layak dikunjungi. Selain itu, pengunjung bisa merasakan aura spiritual yang mendalam serta menyaksikan upacara adat yang digelar secara rutin.

4. Pura Taman Ayun: Sekitar 20 km ke arah barat daya Denpasar

Berlokasi di Mengwi, Kabupaten Badung, inilah salah satu pura kerajaan penting sebagai peninggalan Kerajaan Mengwi pada abad ke-17. Pendirian pura ini dilatarbelakangi oleh keadaan bahwa pura-pura yang ada di Bali pada zaman itu berjarak cukup jauh dari jangkauan masyarakat Mengwi. Karena itulah, Sang Raja kemudian membangun sebuah kompleks pura dengan beberapa bangunan sebagai penyawangan (perwakilan) dari sembilan pura utama yang ada di Bali, seperti Pura Batur, Pura Besakih, Pura Ulundanu, Pura Uluwatu dan beberapa lainnya.

Keunikan: Arsitektur pura ini sangat khas dengan tata ruang yang simetris dan tiga buah bangunan utama (meru) yang menjulang tinggi. Kolam besar yang mengelilingi kompleks pura memberikan nuansa ketenangan dan estetika visual yang indah. Selain itu, Pura Taman Ayun juga menjadi tempat upacara adat oleh keluarga kerajaan Mengwi.

Wisatawan mancanegara tertarik untuk mempelajari struktur arsitektur tradisional Bali serta makna filosofis yang terkandung dalam setiap bagian pura. Taman Ayun adalah pura kerajaan megah yang terletak di Mengwi, didirikan pada abad ke-17 oleh Raja Mengwi, I Gusti Agung Putu. Pura ini berfungsi sebagai pura keluarga kerajaan Mengwi dan pura umum bagi masyarakat.

Pura Taman Ayun terkenal karena arsitekturnya yang anggun dan tata letaknya yang terencana dengan baik. Pura ini dikelilingi oleh parit yang lebar, menyerupai danau buatan, melambangkan samudra yang mengelilingi dunia. Di dalam kompleks pura, terdapat berbagai halaman yang dipisahkan oleh gerbang-gerbang artistik, dengan pelinggih (tempat suci) bertingkat-tingkat yang menjulang tinggi.

5. Pura Tanah Lot (Sekitar 20 km barat laut Denpasar)

Pura Tanah Lot adalah salah satu ikon terkenal di Bali, sebuah pura Hindu yang berdiri megah di atas formasi batu karang di tengah lautan. Pura ini didirikan pada abad ke-16 oleh Dang Hyang Nirartha, seorang pendeta suci yang melakukan perjalanan spiritual di Bali.

Keunikan utama pura ini terletak pada lokasinya yang dramatis. Saat air pasang, pura ini tampak terapung di atas air, terputus dari daratan, menciptakan pemandangan yang spektakuler. Ketika air surut, pengunjung dapat berjalan mendekat ke dasar pura dan menyaksikan gua-gua kecil yang dihuni oleh ular laut suci berwarna belang hitam-putih, penjaga pura.

Pura ini adalah tempat yang sempurna untuk menikmati matahari terbenam yang memukau, di mana siluet pura dan langit yang berwarna-warni menciptakan lanskap yang tak terlupakan. Keindahan alam yang menyatu dengan arsitektur pura yang elegan menjadikannya spot foto yang sangat digemari. Selain itu, aura spiritual yang kuat dan legenda yang menyertainya menambah daya tarik magis Pura Tanah Lot.

6. Pura Ulun Danu Beratan:  (Sekitar 50 km utara Denpasar)

Terletak di kawasan pegunungan Bedugul, Pura Ulun Danu Beratan adalah kompleks pura Hindu dan Buddha yang indah, terletak di tepi Danau Beratan yang tenang. Pura ini didedikasikan untuk Dewi Danu, dewi danau dan sungai, dan dibangun pada abad ke-17.

Keunikan: Pura Ulun Danu Beratan terkenal karena arsitekturnya yang elegan dan lokasinya yang menawan di tepi danau vulkanik. Keunikan pura ini adalah keberadaan meru (pelinggih dengan atap multi tingkat) yang menjulang tinggi, seolah terapung di atas permukaan danau saat ketinggian air sedang naik. Pemandangan pura yang dikelilingi kabut tipis di pagi hari atau awan di siang hari menciptakan suasana mistis dan damai. Lingkungan sekitarnya yang sejuk dengan taman-taman terawat dan pepohonan rindang menambah pesona tempat ini.

Wisatawan dapat menyewa perahu untuk mengelilingi danau dan melihat pura dari berbagai sudut. Kombinasi antara arsitektur suci, keindahan alam danau dan pegunungan, serta udara sejuk menjadikan Pura Ulun Danu Beratan sebagai tempat yang ideal untuk relaksasi dan meditasi.

7.Luhur Uluwatu: Pura Tebing Ikonik dengan Tarian Kecak (25 km selatan Denpasar)

Pura Luhur Uluwatu adalah salah satu pura Sad Kahyangan Jagat, enam pura utama di Bali yang diyakini sebagai pilar spiritual pulau ini. Pura ini berdiri megah di atas tebing curam setinggi sekitar 70 meter yang menjorok ke Samudra Hindia, menawarkan pemandangan laut lepas yang menakjubkan. Pura ini dibangun pada abad ke-11 oleh Mpu Kuturan.

Keunikan: Lokasi Pura Uluwatu yang sangat dramatis di puncak tebing karang yang curam memberikan pemandangan matahari terbenam yang paling spektakuler di Bali. Siluet pura dengan latar belakang langit jingga keemasan saat senja menjadi daya tarik utama bagi para fotografer dan penikmat keindahan alam.

Selain itu, pura ini dihuni oleh kera-kera ekor panjang yang terkenal “nakal” namun menjadi bagian dari daya tarik tersendiri (pengunjung disarankan berhati-hati dengan barang bawaan).

Setiap sore, di panggung terbuka dekat pura, dipertunjukkan Tarian Kecak yang ikonik, sebuah tarian api tanpa iringan musik tradisional, di mana suara “cak-cak-cak” dari ratusan penari pria menjadi musiknya. Pertunjukan Kecak dengan latar belakang matahari terbenam di Uluwatu adalah pengalaman budaya yang tak terlupakan. (*)

banner 300x250

Related posts