- ZEBRA cross atau zebra crossing adalah tempat penyeberangan bagi pejalan di jalan raya berupa garis-garis terang gelap yang menyerupai belang zebra
- Selain itu, masih ada beberapa jenis marka penyeberangan lainnya
Zebra crossing adalah jenis penyeberangan pejalan kaki di tempat-tempat tertentu. Ciri khasnya adalah mengutamakan pejalan kaki, di mana pengendara wajib berhenti ketika ada seseorang sudah menunjukkan niatnya untuk menyeberang dengan menunggu di persimpangan.
Sejarah
Marka penyeberangan ini diperkenalkan di Inggris pada tahun 1930-an sebagai upaya keselamatan jalan dan ditandai dengan sepasang tiang bergaris, masing-masing memuat lampu oranye berkedip, yang dikenal sebagai beacon Belisha.
Belisha adalah nama Menteri Transportasi Inggris, Leslie Hore-Belisha, yang memperkenalkannya fasilitas ini pada tahun 1934.
Pada tahun 1940-an, marka jalan ditambahkan pada desain persimpangan berupa garis-garis gelap dan terang yang berselang-seling di permukaan jalan. Nah, garis-garis yang menyerupai mantel zebra ini kemudian menjadi namanya, penyeberangan zebra.
Marka tersebut menggunakan garis-garis memanjang di jalan, sejajar dengan arus lalu lintas, bergantian warna terang dan gelap. Kesamaan tanda-tanda ini dengan zebra kemudian diadopsi menjadi nama penyeberangan. Warna terang biasanya putih dan warna gelap biasanya menggunakan cat hitam – atau dibiarkan tidak dicat jika permukaan jalan itu sendiri sudah gelap atau hitam. Biasanya garis-garis tersebut berukuran minimal 30 cm x 250 cm.
Penyeberangan lainnya
Selain menggunakan nama hewan zebra untuk marka penyebrangan pejalan, ada juga beberapa penyeberangan lainnya yang juga bertema binatang di luaran sana. Berikutnya jenisnya.
Pelican Crossing – Menampilkan dua tiang dengan lampu lalu lintas dan ikon pejalan kaki yang berkedip yang memberi tahu penyeberang jalan saat aman untuk menyeberang.
Puffin Crossing – Penyempurnaan dari pelican crossing dengan penggunaan sensor untuk mendeteksi pejalan kaki saat mereka menunggu dan menyeberang jalan. (Contoh: digunakan di Inggris)
Masing-masing tiang memiliki dua sensor di atas lampu lalu lintas (detektor penyeberangan pejalan kaki PCD dan detektor trotoar pejalan kaki–PKD). Sensor ini mendeteksi jika pejalan kaki menyeberang dengan lambat dan dapat menahan lampu lalu lintas merah lebih lama jika diperlukan. Jika pejalan kaki menekan tombol tetapi kemudian berjalan meninggalkan lampu tersebut, PKD akan membatalkan permintaan tersebut.
Toucan Crossing– Penyeberangan ini memungkinkan pengendara sepeda juga menyeberang. Keduanya bisa menyeberang (pejalan kaki dan pengendara sepeda) dimana tiang rambunya menyala dengan ada gambar manusia dan sepeda. Apa artinya toucan? Istilah ini diambil dari ‘two can’ cross, yang artinya keduanya bisa menyeberang. (Contoh: di Inggris)
Pegasus Crossing – Nama ini diambil dari nama hewan dalam mitos yaitu kuda terbang. Penyeberangan ini memungkinkan penunggang kuda untuk menyeberang jalan dengan aman. Dengan piktogram orang menunggang kuda, bila rambu hijau dengan piktogram tersebut menyala, penunggang kuda boleh menyeberang, dan bila berwarna merah artinya sama-sama berhenti seperti rambu-rambu biasa. (Contoh: di Inggris dan Peru)
