SELAMA ribuan tahun yang silam, goa atau gua sudah menyimpan keajaiban alam yang menakjubkan, menjadi tempat perlindungan flora dan fauna unik serta menyimpan jejak-jejak sejarah panjang umat manusia yang memikat.
Goa sering menyuguhkan formasi batuan sederhana hingga yang spektakuler serta kristal-kristal yang menawan. Penjelajahan goa dapat membawa pengunjung melewati lorong-lorong yang diukir oleh aliran air selama berabad-abad, sehingga memberikan pengalaman unik untuk memahami perkembangan geologi yang menakjubkan.
Di samping itu, goa juga sering menjadi rumah bagi beragam makhluk hidup yang telah beradaptasi dengan kehidupan di bawah tanah. Dari kelelawar yang menggantung hingga keanekaragaman serangga dengan ekosistemnya yang unik, penjelajahan goa membuka pintu untuk memahami kehidupan fauna yang tersembunyi.
Beberapa goa memiliki sejarah arkeologis dan antropologis yang mengesankan, menyimpan petunjuk tentang kehidupan manusia prasejarah atau mungkin pula menjadi tempat hunian beserta aktivitas mereka seperti meditasi dan peribadatan kuno. Di Pulau Bali dan sekitarnya, kini masih ada beberapa goa yang dirawat dengan baik karena ia juga difungsikan atau dibanguni tempat suci umat Hindu berupa pura.
Nah, ketika umat Hindu melakukan kunjungan dan persembahnyangan, mereka tidak hanya sedang melakukan wisata sejarah dan religi namun juga wisata konservasi karena habitat populasi mahkluk hidup di sekitarna sangat diperhatikan dengan baik demi kelestarian mereka dan lingkunannya.
Berikut ini adalah empat daya tarik wisata di Bali yang berkaitan dengan pesona goa dengan aktivitas keagamaannya.
Pura Goa Gajah, Gianyar
Tempat wisata Goa Gajah di Gianyar ini mencakup sejarah yang kaya dan keindahan alam yang menakjubkan, sehingga membuatnya menjadi destinasi yang dicari oleh para wisatawan.
Goa Gajah memiliki akar sejarah yang dalam, dengan sejarahnya yang bermula pada abad ke-11 sebagai tempat sembahyang Hindu-Buddha. Nama “Goa Gajah” sendiri berasal dari relief gajah yang terukir di pintu masuk, yang menandakan kehadiran pura ini sebagai tempat pemujaan dan pertapaan.
Pura ini mencerminkan harmoni antara gaya arsitektur Hindu dan Buddha, yang menampilkan relief-relief yang memukau dan patung-patung yang mengesankan. Pintu masuk gua dihiasi dengan relief gajah, sedangkan di dalam goanya terdapat patung Ganesha dan lingga sebagai simbol keberagaman agama dan budaya.
Sebelah selatan kompleks Goa Gajah ada sebuah kompleks yang terletak di sebuah lembah yang dikenal sebagai Tukad Pangkung. Lokasi ini berupa lembah pura Patapan, dan di sini tersimpan arca Buddha.Peninggalan kuno yang ditemukan di sini adalah relief besar yang sudah runtuh ke dasar lembah. Mungkin dulunya ini adalah bagian dari suatu candi-tebing.
Selain unsur sejarah dan arsitektur, Goa Gajah juga menawarkan pemandangan alam yang indah dan pengalaman spiritual melalui meditasi di dalam gua. Suasana tenang dan aroma wangi dupa menciptakan lingkungan yang mendukung untuk merenung dan meresapi keagungan tempat ini.
Pura Goa Lawah, Klungkung
Seperti namanya, Pura Goa Lawah yang berlokasi di Desa Pesinggahan, Klungkung ini, memang ada kaitannya dengan goa yang menjadi habitat dari ribuan kelelawar. Secara harfiah, nama ‘goa lawah’ diterjemahkan sebagai “Gua Kelelawar.” Destinasi wisata unik ini menawarkan kombinasi menarik antara sejarah yang kaya dan pesona spiritual.
Keberadaan Goa Lawah berkaitan erat dengan legenda dan kearifan lokal Bali. Menurut cerita rakyat, goa ini terbentuk oleh pemberontakan kelelawar melawan naga yang jahat. Nah, kisah ini kemudian menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi dan kepercayaan masyarakat Bali.
Pada pintu masuk goa berdiri kompleks Pura Goa Lawah yang dihiasi dengan ornamen Hindu-Bali yang indah. Tempat ini sering digunakan untuk upacara keagamaan dan pemujaan, menciptakan atmosfer yang penuh spiritualitas bagi para pengunjung.
Goa Lawah di Bali bukan hanya sekadar gua batu, tetapi sebuah pusat spiritual dan budaya yang mencerminkan kekayaan warisan budaya Bali. Dengan sejarahnya yang beragam dan pesona alamnya yang menakjubkan, Goa Lawah menarik wisatawan untuk menjelajahi keindahan alam dan merasakan keberagaman budaya Bali.
Pura Goa Raja Besakih, Karangasem
Pura Goa Raja berfungsi sebagai tempat sembahyang, menjadi saksi sejarah serta simbol keharmonisan antara agama Hindu dan alam sekitarnya.
Selain itu, Pura Goa Raja Besakih menjadi simbol keberagaman, harmoni dengan alam, dan keagungan spiritual. Ini menjadi perwujudan kekuatan spiritual Bali dan warisan budaya yang patut dilestarikan. Dengan keindahan arsitektur dan makna mendalam di setiap sudutnya, Pura Goa Raja Besakih terus memesona pengunjung dari berbagai kalangan dan memberikan pengalaman spiritual yang tak terlupakan di puncak Bali.
Di dalam goa ada tiga Palinggih Naga. Oleh karena itu disebut sebagai stana Sang Hyang Naga Tiga. Mereka terdiri dari Hyang Naga Basuki sebagai wujud Dewa Wisnu, Hyang Naga Anantaboga sebagai wujud dari Dewa Brahma dan Hyang Naga Taksaka sebagai Wujud dari Dewa Iswara.
Untuk mencapai lokasi, pengunjung harus menuruni sebuah tebing dengan beberapa anak tangga. Pura Goa Raja ini adalah stana dari Ida Batara Rambut Sedana. Di pura ini terdapat sebuah sungai dan pada tebingnya ada sebuah gua besar, tetapi sekarang gua tersebut sudah tertimbun runtuhan tanah longsor pada saat Gunung Agung meletus.
Sekarang permukaan goa ini sudah dibenahi sehingga memungkinkan umat duduk untuk sembahyang atau semadi. Keunikan dari gua ini adalah adanya pohon mangga yang lumayan besar dan tumbuhnya tepat di atas goa. Anehnya lagi pohon mangga tersebut tidaklah roboh dan masih berdiri kokoh dan tegak. Piodalan di pura Goa Raja jatuh pada hari Buda Wage Kelawu atau Buda Cemeng Kelawu.
Pura Goa Giri Putri, Nusa Penida
Di antara tebing-tebing yang menjulang dan pantai berpasir putih di Nusa Penida terdapat sebuah tempat suci yang misterius dan penuh keagungan. Pura itu dinamai Pura Goa Giri Putri.
Pura Giri Putri terletak ini di Desa Suana, Nusa Penida, Klungkung, tepatnya dalam gua di dasar bukit dan lokasinya cukup tersembunyi. Konon, inilah goa terbesar di Nusa Penida.
Luas ruangan di dalam goa yang berukuran sekitar 10 meter X 300 meter mampu menampung pengunjung ratusan orang. Seperti karakter dasar sebuah goa, udaranya pengap dan lembab. Lalu pencahayaan yang ada diperoleh dari lampu listrik.
Karena disucikan atau disakralkan, gua ini bernuansa cukup magis yang begitu sakral. Pura ini cocok untuk digunakan sebagai tempat pertapaan bagi mereka yang hendak mencari pencerahan spiritual.
Selain sebagai tempat suci, Pura Gua Giri Putri juga sebuah warisan budaya dan sejarah yang harus dilestarikan. Keunikan arsitektur, lokasi yang memukau, dan nilai spiritualitas yang terkandung di dalamnya membuat Pura Gua Giri Putri menjadi destinasi wisata religi yang istimewa di Nusa Penida. Bagi mereka yang mencari pengalaman spiritual dan ingin merasakan kedamaian di tengah keindahan alam, Pura Gua Giri Putri adalah tempat yang sempurna untuk menjelajahi jejak mistis di pulau surgawi Bali ini
Untuk mencapai lokasi goa dibutuhkan perjuangan yang cukup ekstra, karena Anda harus menapaki 110 buah anak tangga sebelum akhirnya sampai di mulut goa yang relatif kecil, hanya sekitar kurang dari 80 sentimeter dan sepertinya tidak cukup bagi tubuh orang dewasa.