5 Modus Penipuan Lewat Telepon, Perlu Diwaspadai

  • Whatsapp
Ilustrasi orang menerima telpon
Ilustrasi orang menerima telpon (Freestocks/Unsplash)
banner 468x60

KEBERUNTUNGAN yang diperoleh dalam hidup ini memang kadang tidak terduga. Kalau sudah atas kehendak Beliau yang di atas, apapun bisa terjadi. Tetapi bila Anda mendapat ‘keberuntungan’ atau kabar-kabar darurat seperti berikut mesti tetap diwaspadai. Ketika berwisata, jangan lupa isi pulsa atau kuota yang cukup untuk handphone beserta baterainya selalu hidup. Bila perlu, bawa juga powerbank agar bisa selalu terhubung dengan keluarga.

Beberapa kisah berikut adalah pengalaman pribadi penulis. Dengan membagi informasi ini, kami berharap pembaca bisa mengantisipasi kejadian yang sama atau paling tidak bisa menyikapi hal-hal seperti berikut.

1. Keberuntungan Mendapat Undian Berhadiah

Salah satu modus si pelaku adalah menelpon pada jam-jam kantor dan mengaku dari salah satu operator telekomunikasi. Kemudian mencocokkan nama dan alamat. Bila sudah diberikan data atau informasi yang ditanyakan, ia akan menanyakan apakah kita menonton acara gebyar di televisi yang menyatakan kita menang undian dengan mendapat Dana Bantuan Usaha (kadang disebutkan dari pak gubernur) dalam jumlah tertentu (biasanya Rp 20 juta) serta sebuah televisi layar datar berukuran besar. Setelah itu, kita diminta menghubungi atasan ‘si penelpon’ untuk menyelesaikan proses administrasinya.

Menurut penulis, ada beberapa kejanggalan dalam sapaan atau tatacara menelpon dan prosedur pengambilan hadiah dalam modus penipuan ini (berdasarkan pengalaman penulis).

  • Telepon resmi biasanya (dalam banyak kasus) dilakukan oleh customer service perempuan.
  • Diawali dengan ucapan salam (Selamat pagi, Selamat siang, dll), saya Nona A dari perushaan B…. dilanjutkan dengan verifikasi identitas dan menyampaikan maksud dan tujuan menelpon. Nah, kalau penipuan ini teleponnya nyelonong begitu saja.
  • Kalau memang benar mendapat hadiah, pasti perusahaan bersangkutan akan mengirimkan panggilan tertulis lewat surat resmi yang dikirim melalui perusahaan jasa kurir atau pos.
  • Modus ini biasanya dilakukan lewat telepon rumah dan kemungkinan besar nomor telepon kita dan informasi alamat diperoleh dari buku direktori telepon (rumah

2. Ada Anggota Keluarga Dikatakan Dirawat di RS Karena Kecelakaan

Calon korban biasanya ditelepon dan mengatasnamakan atau menyatakan dari pihak rumah sakit. Dia menyatakan bahwa salah satu anggota keluarga kita sedang dirawat di rumah sakit tersebut dan segera membutuhkan donor darah. Untuk keperluan tersebut, kita disuruh mentransfer sejumlah uang.

Faktanya, rumah sakit tidak pernah meminta uang atau pembayaran apapun untuk tindakan medis di muka lewat telepon.

3. Ada Undian Berhadiah dari Perusahaan Elektronik

Mungkin juga berdasarkan buku panduan telepon atau sumber lainnya, si pelaku menghubungi kita menanyakan nama, alamat dan nomor telepon kita. Ia mengabarkan bahwa dalam rangka ulang tahun perusahaannya, produk elektronik merek A mengadakan kegiatan undian bagi konsumen dan kita mendapat salah hadiah tersebut. Kita diwajibkan membawa kartu keluarga untuk pengambilan hadiahnya.

Kita diberi keleluasaan untuk menentukan waktu pengambilannya. Cuma kita diharuskan membawa kartu keluarga dan fotokopi identitas. (Mungkin agar kelihatan resmi).

Untuk meresponsnya, kita harus mengecek terlebih dahulu ke konter elektronik merek A tersebut atau cek ke websitenya atau nomor telepon toll free-nya apakah memang benar ada acara pengundian tersebut. Bila tidak ada informasi pendukung bahwa hal itu benar, hentikan saja dan jangan mengambil tindakan apapun juga.

4. Ada Anak Buah Bos Minta dikirimi Pulsa

Kadang-kadang ada kejadian lucu. Si penelpon tanpa memperkenalkan diri langsung meminta bantuan kepada kita, dan mengaku sebagai teman, agar bisa dikirimi pulsa dalam jumlah nominal tertentu karena bosnya kepepet dan kehabisan pulsa dalam perjalanan ke suatu destinasi dan tidak sempat membeli pulsa.

Anehnya, masak ada bos yang sampai ‘ngemis-ngemis’ bilang tidak punya pulsa dan menyuruh anak buahnya menelpon kita yang tidak pernah saling kenal sebelumnya. Tiba-tiba menelpon dan minta dikirimi pulsa.

5. Ada Telepon Tengah Malam

Telepon diawali dengan suara tangis perempuan. Suara yang menelpon tidak terdengar dari seberang sana. Setelah itu baru bilang halo….halo. Dia tidak mau menyebutkan nama dan alamat. “Ini dengan siapa? Dimana?”

Bila telepon tersebut memang berasal dari lembaga resmi, swasta maupun pemerintah, pasti akan di awali dengan salam, menyatakan nama dan tujuan si penelpon. Karenanya, pastikan semua anggota keluarga kita dalam keadaan baik-baik saja, apakah mereka sebagian bersama kita dan atau beberapa lainnya sedang di tempat lain, di rumah kerabat atau saudara.

Nah, bila telepon tersebut sudah kedengaran mencurigakan dan informasi tentang anggota keluarga kita sudah lengkap dan tidak ada masalah dengan mereka, janganlah diberikan informasi yang benar atau mintalah maaf dan segera tutup teleponnya.

 

banner 300x250

Related posts

banner 468x60