- CINTA, kerinduan dan kenangan yang mungkin terukir ketika berkunjung ke Pulau Dewata semakin menggelora saat pandemi melanda karena destinasi wisata ditutup
- Sebagai pengobat rindu, simak kutipan lirik-lirik ‘Golden Memories’ berikut yang mengabadikan beberapa destinasi di Bali
Pandemi Covid-19 sudah mengubah banyak hal di negeri tercinta ini termasuk juga belahan dunia lainnya. Aktivitas pariwisata menjadi terhenti atau mati suri karena tidak adanya perjalanan wisatawan. Karenanya, kawasan wisata pun ditutup untuk mencegah penularan.
Kini setelah kondisi berangsur membaik, wisatawan pun harus menghadapi era baru cara berwisata dengan senantiasa menjaga stamina dan mematuhi protokol kesehatan termasuk mengikuti vaksinasi. Semoga saja pandemi ini segera berakhir sehingga pariwisata bisa berangsur pulih.
Sembari menunggu kenormalan tersebut, siapkan diri dengan informasi objek yang akan dikunjungi. Sebagai pengobat rindu, berikut ini ada kutipan lirik dari 7 ‘Golden Memories’ yang akan mengajak pembaca mengenang atau menjelajahi beberapa objek wisata di Pulau Dewata lewat nyanyian.
- Ebiet G Ade: Nyanyian Rindu (1980)
Berkisah tentang kerinduan dan kenangan ketika menyaksikan keindahan alam Pantai Kuta dan kesejukan dataran tinggi di Kawasan Kintamani (Penelokan), Bangli.
………………….
Gemuruh ombak di Pantai Kuta
Sejuk lembut angin di Bukit Kintamani
Gadis-gadis kecil menjajakan cincin
Tak mampu mengusir kau yang manis
………………….
- Ria Angelina: Elegi Rinduku (1985)
Karena datangnya rasa rindu, kemudian ada dorongan untuk ingin bertemu dalam mimpi serta membuat janji tentang pemilihan destinasi untuk menghabiskan bulan madu.
…………………
Bermimpilah, bermimpi kita
Bagai ratu dan raja sehari
Bermimpilah, bermimpi kita
Tentang Pulau Bali yang indah
Tempat yang kita janjikan
Pergi berbulan madu
Bunga-bunga Kintamani menari
……………….
- Yovie Latul: Kembalikan Baliku (1985)
Alam Bali semestinya tidak dieksploitasi secara berlebihan semata untuk kepentingan komersial. Kelestariannya harus tetap dijaga agar bisa diwariskan kepada generasi berikutnya.
Hai oya hayo…………..
Kembalikan Bali ku padaku
Hai oya hayo…………..
Kembalikan Bali ku padaku
Laut nan menderu
Gunung nan membiru
Tanah pusakaku
Berawan kelabu
………………
- Arie Wibowo: Ida Ayu Komang (1991)
Berkisah tentang kerinduan yang membara akan seorang gadis Bali bernama Ida Ayu Komang hingga gemerlapnya Jakarta dan deburan ombak Nusa Dua pun tak mampu meredamnya.
Gebyar-gebyarnya Jakarta
Tak mampu meredam rasa
Pada hati yang membara haa
Debur ombak Nusa Dua
Di Agung Pura Dewata
Digemanya do’a-do’a
Tersebut setiap saat
Sebuah nama oh… Ida Ayu Komang
Ida Ayu, Ida Ayu Komang
Ida… Ayu Komang
…………….
- Andre Hehanusa: Kuta Bali (1995)
Kenangan terukir indah pada sepasang kekasih ketika mereka berkunjung dan memadu kasih di Pantai Kuta, Bali
Sejak saat itu hatiku tak mampu
Membayangkan rasa di antara kita
Di pasir putih kau genggam jemari tanganku
Menatap mentari yang tenggelam
Semua berlalu di balik khayalku
Kenangan yang indah berdua denganmu
Di Kuta Bali kau peluk erat tubuhku
Di Kuta Bali cinta kita
…………………
- Iwan Fals: Mata Dewa (1989)
Lagu ini menceritakan kenangan bersama sang kekasih dan keindahan hamparan Pantai Kuta yang berpasir putih saat matahari tenggelam.
Di atas pasir senja Pantai Kuta
Saat kau rebah di bahu kiriku
Helai rambutmu halangi khusyukku
Nikmati ramah mentari yang pulang
……………………………….
- Maribeth: Denpasar Moon (1993)
Membawa Maribeth kembali ke masa silam dan mengenang indahnya saat-saat ketika berada di Kota Denpasar
Shining on an empty street
I returned to the place we used to meet
Denpasar moon
Shine your light and let me see
That my love is still waiting there for me
……………..