Dongeng Tiga Pari Beda Karakter Tapi Selalu Bersatu

Ikan pari
TIlustrasi tiga ekor ikan pari. (Kredit: Creozavr/Pixabay)
banner 468x60

PADA zaman dahulu, di dasar laut yang dalam dan indah, hiduplah tiga ekor ikan pari yang sangat akrab. Mereka selalu berenang dan berbagi cerita serta pengalaman hidup mereka di bawah lau sana. Masing-masing dari mereka memiliki karakter yang unik. Dongeng ikan pari ini mengajarkan tentang kesetiaan, toleransi dan kebijaksanaan.

Ikan pari pertama bernama Raja yang berwarna hitam, ia selalu merasa bahwa dirinya lebih pintar dan lebih baik daripada yang lain. Raja selalu ingin memimpin dan mendikte apa yang harus dilakukan oleh teman-temannya.

Ikan pari kedua bernama Cinta berkulit putih, ia selalu penuh kasih sayang dan perdamaian. Cinta tidak pernah suka konflik dan selalu berusaha menjaga kedamaian di antara teman-temannya.

Ikan pari ketiga bernama Bijaksana yang juga berkulit putih, adalah yang paling bijaksana di antara mereka bertiga. Bijaksana selalu mendengarkan dan memikirkan keputusannya dengan hati-hati sebelum bertindak.

Suatu hari, mereka bertiga memutuskan untuk pergi menjelajahi lautan yang lebih dalam. Mereka mendengar tentang sebuah terumbu karang indah yang terkenal dengan keindahannya. Namun, mereka juga mendengar cerita tentang bahaya yang mungkin menghadang di sana.

Raja, yang selalu ingin menjadi pemimpin, memutuskan untuk memimpin perjalanan. Dia tidak mau mendengarkan saran-saran Bijaksana yang mengingatkan mereka untuk berhati-hati. Mereka akhirnya tiba di terumbu karang yang indah, tetapi Raja sangat sombong sehingga ia tidak memperhatikan peringatan yang ada.

“Kawan-kawan, mari kita jelajahi terumbu karang nan elok itu. Tenang saja, kalian ikut aku. Biar aku yang pimpin!” ajak Raja.

“Baiklah, kami ikut saja,” jawab Bijaksana.

“Kita sebaiknya jaga jarak dan tetap waspada,” bisik Cinta kepada Bijaksana.

Cinta, yang selalu mencintai kedamaian, mencoba menengahi ketegangan yang muncul antara Raja dan Bijaksana. Namun, Raja tidak peduli dengan perdamaian dan terus memaksakan pendapatnya.

Tiba-tiba, badai mengerikan pun datang dan ombak besar mulai menghantam mereka. Mereka merasa ketakutan dan tidak tahu harus berbuat apa. Pada saat itulah, mereka akhirnya mendengarkan saran Bijaksana. Bijaksana menunjukkan kepada mereka bagaimana cara berlindung di balik terumbu karang dan menunggu badai reda.

“Kalian ke sini, berlindung di bawah karang ini, agak ke dalam. Tampaknya arus bawah sangat kuat,” ajak Bijaksana.

“Nah… apa kubilang tadi, kamu sih Raja terlalu memaksakan kehendak. Tidak waspada akan bahaya….!” Tegur Cinta.

“Ya….sudah…sudah. Ini sudah terjadi, lain kali jangan kamu ulangi lagi,” sela Bijaksana.

“Maaf….maaf… aku salah. Terlalu bersemangat tadi dan terbawa perasaan ingin tahu.”

Setelah badai mereda, mereka merasa bersyukur karena selamat dari bahaya tersebut. Raja akhirnya menyadari bahwa ia harus mendengarkan saran-saran dan tidak selalu berusaha memimpin tanpa mempertimbangkan pendapat teman-temannya. Cinta memahami bahwa cinta dan perdamaian adalah hal yang baik, tetapi terkadang kita juga perlu berani menghadapi kenyataan dan mengambil tindakan yang tepat. Dan Bijaksana selalu tahu bahwa kebijaksanaan adalah hal yang paling berharga dalam menghadapi situasi apapun.

“Mestinya aku tadi mendengarkan pendapat kalian. Tidak arogan seperti itu…maaf sekali lagi ya…kawan!” pinta Raja.

“Ya…ini sebagai pelajaran buat kita. Kita harus mendengarkan juga pendapat teman-teman kita,” sela Bijaksana.

“Aku setuju. Kamu sudah menyadari kesalahanmu. Jangan lupa dengarkan pendapat ‘guru kita’ yang bijaksana, si Bijakasana!!” tambah Cinta.

“Guruu…? Ha….ha…ha.” pungkas Bijaksana sambil tartawa.

Mereka bertiga pun kembali ke rumah mereka di dasar laut, lebih bijaksana dan lebih bersatu daripada sebelumnya. Mereka telah belajar bahwa mendengarkan, bekerja sama, dan memiliki kebijaksanaan adalah hal-hal yang penting dalam menjalani kehidupan. Dan mereka hidup bahagia selamanya di dalam lautan yang indah, menjadi teladan bagi semua makhluk laut tentang pentingnya pelajaran moral ini.

banner 300x250

Related posts