SEPASANG wisatawan Jepang, sebut saja namanya Tuan Tanaka dan istri sangat fanatik dengan kamar yang ia pernah tempati. Mungkin saja saat pertama atau berbulan madu di Bali mereka memiliki kenangan istimewa dan merasa nyaman dengan kamar tersebut. Pada kunjungan pertamanya, ia memesan kamar di lantai dua dengan pemandangan laut atau ocean view.
Dia sangat puas dengan pelayanan kamar, restoran dan suasana hotel tempatnya menginap tersebut. Kepada sang pemandu, ia bersama istri menyampaikan kepuasannya tersebut.
Tiga tahun berikutnya, ia kembali membeli paket wisata ke Bali melalui biro perjalanan yang sama. Uniknya lagi, ia juga memesan pemandu yang sama dengan kedatangan sebelumnya. Lewat faksimilinya, ia juga hendak memesan kamar yang sama dengan kamar tiga tahun sebelumnya. Lokasinya di lantai dua dan nomor yang sama. Confirmed! Kamar sudah dipesankan dan sesuai permintaan.
Ketika jadwalnya tiba, rencana perjalanan wisata di Bali sesuai dengan paket yang dipesan, voucher hotel sudah siap. Sang pemandu bersama sopir siap berangkat ke bandara untuk menjemput mereka. Penjemputan sore itu berjalan lancar dan sudah diantarkan ke hotel bersangkutan. Ketika tiba di hotel, urusan administrasi di kantor depan juga tidak ada masalah. Sudah diinformasikan bahwa keesokan harinya akan ada acara nonton pentas barong dan seterusnya.
Pagi hari sebelum berangkat tur, ia menelpon ke kantor biro perjalanan. Ia mengeluh dan agak sedikit kecewa bahwa ia tidak bisa melihat pemandangan laut seperti yang ia pesan. Ia ingin mendapat jawaban setelah kembali dari menonton pementasan barong. Demikianlah, ia sangat percaya kepada kepada biro perjalanan yang ditunjuk. Wajar, selama perjalanan mereka di Bali biro perjalananlah yang menangani segala urusan mereka.
Okay, pesan tersebut diterima oleh bagian operasional untuk diteruskan ke bagian reservasi kamar. Setelah dicek ke hotel oleh bagian reservasi kamar dan juga ditelusuri tamu atas nama yang sama di kamar yang sama tiga tahun lalu. Tepat, datanya persis sama! Cuma satu yang tidak sama! Tiga tahun yang lalu pohon kelapa masih rendah sehingga pemandangan lautnya terlihat jelas tanpa halangan, namun tiga tahun kemudian pohon kelapa sudah bertumbuh tinggi karena juga dirawat dengan baik. Jadi pemandangannya juga berubah. Hotel pun sudah mengganti view-nya menjadi garden view. Namun sang tamu memesannya berpatokan pada nomor kamar saja. Dan memang nomor kamarnya tidak berubah.
Ketika tamunya diberitahu demikian, ia pun memahami dan menyadari hal tersebut karena ia hanya berpatokan pada nomor kamar. Sang tamu pun masih ingat betul bahwa ketika duduk di balkon tiga tahun sebelumnya ia bisa melihat pemandangan laut dan pohon kelapa masih di bawah sana. Memang data yang lainnya tidak berubah, hanya pohon kelapanya yang berubah atau bertumbuh, sehingga pemandangannya juga berubah. Jadi bukan sulap bukan sihir, ini proses yang alami!