- SAKURA adalah bunga khas dan identitas Jepang yang juga memancarkan keindahan lewat warna merah merona.
- Di balik keindahannya, bunga sakura juga mengandung banyak manfaat kesehatan dan filosofi budaya
BUNGA sakura tidak hanya memancarkan keindahan yang merah merona, namun juga memiliki banyak manfaat kesehatan dan makna filosofi kehidupan bagi warga Jepang. Bunga sakura yang termasuk kedalam salah satu jenis cherry dan genus Prunus memiliki beberapa spesies. Sementara spesies yang paling terkenal adalah ceri Jepang ini (Prunus serrulata) yang kemudian biasa disebut bunga sakura.
Sebaran jenis spesies sakura yang indah ini mencapai kawasan beriklim sedang di belahan bumi bagian utara seperti Jepang, Taiwan, Korea, Cina Daratan, Nepal, India, Pakistan, Afghanistan, Iran, Myanmar, Thailand, Eropa, Amerika Serikat, Kanada dan Siberia Barat. Bahkan di tanah air kita, bunga sakura juga bisa bertumbuh dan banyak menghiasi taman, kebun raya atau pinggir jalan. Ketika mekar, kita pun dapat menikmati suasana seperti musim bunga sakura Jepang.
Sakura dan Kecantikan
Di balik keindahannya, ternyata bunga sakura juga memiliki berbagai manfaat kesehatan dan kecantikan. Kini banyak tayangan iklan produk kecantikan di televisi yang menawarkan manfaat dari bunga sakura. Konon, selain mengandung unsur anti-peradangan, kandungan bunga sakura tersebut juga membantu meredakan iritasi dan menyamarkan kemerahan pada kulit. Yang tidak kalah pentingya lagi adalah mengecilkan pori-pori kulit. Dengan demikian, kulit menjadi lebih halus, glowing dan kenyal.
Sakura dan Harapan
Bunga sakura tidak mekar secara serempak. Di Okinawa, misalnya, bunga ini mulai mekar pada bulan Januari, dan biasanya mencapai Kyoto dan Tokyo pada akhir Maret atau awal April. Musim mekar ini kemudian berlanjut ke kawasan dataran yang lebih tinggi dan ke utara, dan tiba di Hokkaido beberapa minggu kemudian. Orang Jepang sangat antusias melihat musim mekarnya bunga sakura ini.
Mereka biasanya datang berkelompok ke taman-taman dan kuil guna mengadakan pesta melihat bunga atau Festival Hanami (secara harfiah berarti ‘melihat mekarnya’). Inilah saat yang tepat bagi warga Jepang untuk menyaksikan pemandangan yang memperlihatkan keindahan bunga sakura sambil menikmati sajian minuman teh, alkohol, kudapan dan hidangan matang lainnya di bawah pohon sakura. Menurut sumber sastra Nihon Soki, tradisi ini sudah diadakan sejak abad ketiga Masehi.
Uniknya lagi, sebagian besar sekolah di Jepang menghiasi halaman mereka dengan dengan pohon sakura. Karena tahun ajaran dimulai pada bulan April, di banyak daerah di Jepang, hari pertama sekolah bertepatan dengan musim mekarnya bunga sakura. Bisa dibayangkan betapa indahnya hari pertama sekolah sambil menyaksikan bunga sakura yang indah tersebut!
Sakura dan Patriotisme
Selama Perang Dunia II, bunga sakura juga digunakan dalam propaganda sebagai simbol untuk memotivasi warga Jepang dan membangkitkan nasionalisme dan militerisme mereka. Pemerintah Jepang bahkan mendorong warganya untuk percaya bahwa jiwa pejuang yang gugur akan bereinkarnasi menjadi bunga.
Bunga sakura juga digunakan sebagai simbol umum dalam seni tato tradisional Jepang. Dalam seni tato ini, bunga sakura sering dipadukan dengan simbol Jepang klasik lainnya seperti ikan koi, naga atau harimau.
Sakura dan Filosofi
Bunga sakura juga menjadi simbolis musim semi, waktu pembaruan, dan sifat kehidupan temporer atau yang cepat berlalu. Hidup mereka sangatlah singkat. Setelah keindahan bunga mencapai puncaknya sekitar dua minggu, bunga-bunga tersebut akan mulai berguguran.