Menengok Koleksi Museum Semarajaya Klungkung  

  • Whatsapp
Museum Semarajaya
Museum Semarajaya di Semarapura, Klungkung.
banner 468x60
  • PESONA dan peristiawa masa lalu bisa dipelajari dengan mengunjungi museum. Salah satunya adalah Museum Semarajaya, Klungkung.
  • Selain menjelajahi koleksi museum ini, pengunjung juga bisa melihat-lihat lukisan wayang bergaya khas Desa Kamasan, Klungkung, yang dipajang di plafon balai Kerta Gosa dan Taman Gili yang masih berada dalam satu kompleks

Berwisata dengan melulu mengunjungi objek-objek alami yang menarik, mungkin juga akan membosankan. Sekali waktu selingi juga dengan mengunjungi museum untuk mengenang sejarah atau memperkenalkan peristiwa masa lalu kepada generasi muda agar mereka mencintai sejarah dan bangsa mereka sejak dini.

Ketika berkunjung ke Bali Timur, Anda bisa mampir ke Museum Semarajaya Bali di Semarapura. Museum yang berada di tengah kota Semarapura atau satu kompleks dengan Kertha Gosa yang dulunya adalah gedung Sekolah Menengah Zaman Belanda (MULO). Kemudian, gedung ini sempat digunakan oleh SMPN 1 Klungkung. Bangunannya memadukan gaya arsitektur Belanda dan tradisional Bali.

Museum ini didirikan secara khusus untuk mengenang peristiwa sejarah Perang Puputan Klungkung yang pecah tanggal 28 April 1908. Saat itu masyarakat Bali berperang dengan gagah berani melawan tentara Belanda. Salah seorang tokoh Bali yang gugur dalam pertempuran itu adalah Raja Klungkung Ida I Dewa Agung Gede Jambe yang naik tahta pada tahun 1904.

Menurut sejarah, museum Semarajaya diresmikan pada tahun 1992 bersamaan dengan peresemian Monumen Puputan Klungkung yang berada di seberang jalan. Keduanya saling berkaitan.

Mari kita kembali ke ikhwal musum ini. Berdasarkan ragam koleksinya, ruangan museum ini dibagi menjadi tiga, yaitu benda-benda dari zaman prasejarah, benda-benda sejarah dan produk kerajinan lokal khas Klungkung.

Ada juga ruangan yang khusus menampilkan hasil karya seni, seperti hasil karya pelukis ternama dari Italia, Emilio Ambron, yang sempat tinggal di Bali dalam kurun periode 1938-1942. Ada total 69 lukisan dari Emilio yang dipajang di museum ini. Secara keseluruhan, hasil karya seninya menggambarkan potret dan pesona kehidupan masyarakat Bali kala itu.

Kunjungan ke museum ini bisa Anda lakukan setelah melihat-lihat lukisan wayang bargaya khas Kamasan di plafon balai Kertha Gosa dan Taman Gili yang penuh dengan nilai filsafat. Lantai kedua bangunan ini cukup tinggi sehingga kita bisa dengan mudah terlihat.

Alamat:

Museum Semarajaya

Jalan Untung Surapati, Semarapura Kelod, Klungkung 80761

banner 300x250

Related posts

banner 468x60