- EGRANG adalah salah satu permainan tradisional yang masih digemari oleh anak-anak atau remaja di sela-sela mereka bermain games digital
- Untunglah Pesta Kesenian Bali tahun 2022 baru-baru ini memasukkan kegiatan ini ke dalam salah satu agenda Jantra Tradisi Bali untuk melestarikannya
Di tengah tren permainan (games) moderen yang berbasis digital, beberapa permainan tradisional yang ada diharapkan tidak akan mengalami kepunahan. Tahun ini, serangkaian dengan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44, mereka mulai diberikan porsi untuk tampil.
Salah satunya adalah permainan egrang. Di Bali, permainan egrang atau enggrang yang juga dikenal dengan nama tajog dilombakan pada acara PKB di Lapangan Timur Puputan Margarana, Renon. Pesertanya terdiri dari anak-anak sekolah dari beberapa kabupaten seperti Badung, Kodya Denpasar, Bangli dan Tabanan. Mereka tampak antusias mengikuti semua tahapan perlombaan.
Egrang
Permainan egrang menggunakan sepasang bilah bambu untuk berjalan. Bentuknya sederhana seperti tongkat bambu, yang kemudian dipasangi tumpuan atau pijakan kaki yang dibuat dari kayu.
Pada dasarnya, cara memainkan egrang ini cukup sederhana. Pemain cukup menaiki tongkat bambu tersebut dengan berpijak pada pijakan kayu. Setelah itu, pemain berjalan dengan menggunakan kaki egrang namun tetap harus mempertahankan keseimbangan tubuh.
Manfaat
Permainan egrang memiliki banyak manfaat seperti untuk pelatihan pengendalian diri, fokus dan meningkatkan rasa percaya diri bagi anak-anak. Selain itu, permainan tradisional ini juga bisa digunakan untuk atraksi serta hiburan bagi semua umur.
Dari segi latihan fisik, permainan egrang dapat membantu meningkatkan kekuatan otot pada tungkai, perut, kaki, lengan dan tangan serta dapat melatih keseimbangan tubuh dan kelenturan tubuh.
Catatan tentang alat
Beberapa tongkat egrang yang dibuat dari bambu mudah pecah atau terbelah. Hal itu biasanya terjadi pada tongkat dengan kayu pijakan yang dipasang di antara kedua ruas karena kuatnya hentakan pijakan (apa lagi karena pemain yang berat) saat melangkah atau berlari. Karena itu, sebaiknya pijakan dipasang pas di atas ruas bambu sehingga menjadi lebih kuat. Atau sebagai alternantif, tongkat seutuhnya dibuat dari kayu sebagai pengganti bambu.