KEINDAHAN perbukitan di antara hijaunya kawasan perkebunan Bali pada jalur pintasan atau shortcut Mengwi-Singaraja menjadi seperti rahasia tersembunyi yang menunggu untuk diungkap. Dengan setiap belokan yang diambil, dunia yang indah ini memperkenalkan Anda pada keajaiban alam yang menakjubkan.
Berkendara di sepanjang jalur ini adalah perjalanan yang memukau, dengan pemandangan alam di kiri dan kanan yang menakjubkan yang mengubah setiap sudut menjadi lukisan yang hidup. Anda akan melewati lembah hijau yang menakjubkan, diapit oleh pepohonan rindang yang mengalir sepanjang jalan. Cahaya matahari yang menyelinap melalui pepohonan memberi warna dan kehidupan pada setiap sudut jalur ini.
Pintasan dari Mengwi ke Singaraja kini mampu mempersingkat jarak tempuh rute tersebut. Dengan memotong jalan berkelok dan tanjakan di daerah Bedugul, Wanagiri dan Gitgit, waktu tempuh pun berkurang sekitar 20-30 menit. Kini jarak antara Mengwi dan Singaraja dengan adanya shortcut menjadi lebih pendek. Nah, ini tentu akan sangat baik bagi masyarakat dan wisatawan yang ingin berwisata ke kawasan Bali Utara karena jarak tempuh menjadi lebih pendek dan lebih nyaman.
Selain jalannya yang lebih lebar, elevasi medan jalannya juga menjadi lebih landai. Yang tidak kalah menariknya adalah pemandangan yang dihadirkan ketika melewati pintasan ini. Ada beberapa titik yang bisa digunakan sebagai tempat istirahat. Apalagi sudah disediakan rest area.
View Menara Turyapada
Bila Anda berhenti di dekat jembatan Desa Wanagiri saat cuaca cerah akan melihat pemandangan menarik berupa Tower atau Menara Turyapada yang terletak di Desa Pegayaman.
Seperti dikutip dari laman Hutama Karya, tower ini dirancang untuk menjadi tower ikonik pertama di Indonesia dan daya tarik pariwisata berkelas dunia. Puncak tower akan memiliki fungsi serbaguna, seperti mendukung pemancar siaran televisi digital, telekomunikasi seluler, dan internet. Lalu badannya akan dimanfaatkan sebagai wahana edukasi berupa planetarium, skywalk, restoran putar 360 derajat, dan jembatan kaca. Ini akan menjadi tower monumental pertama di Indonesia, yang disejajarkan dengan Menara Eiffel, Tokyo Tower, Toronto Tower dan Macau Tower.
Menara Turyapada ini dibangun dengan ketinggian bangunan 115 meter pada titik ketinggian 1.521 meter dari permukaan laut. Secara keseluruhan, tower ini memiliki ketinggian 1.636 meter di atas permukaan laut.
Menara Turyapada ini diharapkan akan menjadi destinasi wisata terpadu baru di Bali yang berkonsep green building serta mencerminkan hubungan harmonis antara alam dan kebudayaan Bali. Nantinya, Tower Turyapada ini akan memiliki 6 zona pemanfaatan yaitu zona edukasi, zona komunal, zona komersial (UMKM), zona rekreatif, zona pengelola, dan zona perkebunan.
Nah, Menara Turyapada ini nantinya akan menjadi tambahan destinasi wisata baru pada jalur wisata Mengwi-Singaraja.








