- HIRUP udara dingin dan nikmati kedamaian suasana pura dan Danau Beratan saat berkunjung ke destinasi ini.
- Beragam spot swafoto bisa ditemukan di objek wisata Pura Ulundanu Beratan untuk memanjakan halaman media sosial Anda
Dengan sedikit eksplorasi, objek wisata di Tabanan ini menawarkan banyak spot swafoto unik dan memesona. Jadi sempatkan diri Anda untuk melihat dari dekat semua itu seperti pura di tengah danau yang nampak eksotis. Jelajahi area taman pinggir danau serta nikmati pemandangan danau berlatar belakang pegunungan membiru yang menakjubkan.
Tentang Pura dan Lokasi
Kawasan wisata Pura Ulundanu Beratan berada di Desa Candikuning, Baturiti, Tabanan. Secara geografis, ia berada di pertengahan antara Bali Utara dan Bali Selatan pada ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut. Secara geografis, pura ini terletak kurang lebih 1200 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi alam pegunungan yang indah.
Sementara itu, objek wisata terdekat yang ada di sekitar kawasan ini adalah pasar agro Candikuning, dekat pertigaan menuju Kebun Raya Bedugul, Kebun Raya Bedugul serta spot swafoto gerbang Bali Handara.
Pura Ulundanu Beratan menjadi favorit di kalangan wisatwan domestik dan mancanegara karena keindahan pura dan lanskapnya. Saat ketinggian air danau normal atau menggenang, pura ini akan kelihatan seperti mengapung dan terpisah dari bangunan induk kompleks pura tersebut.
Di dalam kompleks Pura Ulundanu Beratan ini ada lima pura dan satu stupa Buddha. Kelima pura tersebut adalah Pura Penataran Agung (pemujaan Tri Purusha Siwa), Pura Dalem Purwa (pemujaan Dewi Durga), Pura Taman Beiji (tempat memohon air suci dan menyucikan sarana upacara), Pura Meru Tumpang Solas (pemujaan Dewa Wisnu dan Dewi Danu) dan Pura Lingga Petak Tumpang Tiga (di tengah Danau Beratan) dan Pura Prajapati (berfungsi sebagai stana Dewi Durga).
Pura yang ikonik ini sudah menjadi maskot pariwisata Bali. Dengan kata lain, bergitu melihat gambar pura ini, pembaca akan langsung bisa mengenali atau mengasosiasikan dengan destinasi Bali.
Sejarah
Secara historis, pura ini dibangun oleh I Gusti Agung Putu dari kerajaan Mengwi pada tahun 1556 Saka (1634 M) dan penanggung jawabnya ada empat satakan atau kelompok masyarakat tradisional dari desa adat sekitar pura yaitu Satakan Candi Kuning meliputi (5 Bendesa Adat), Satakan Bangah (3), Satakan Antapan (4) dan Satakan Baturiti (6).
Daerah di sekitar kompleks pura ini diyakini sudah digunakan sebagai tempat pemujaan dan pusat aktivitas religi sejak zaman megalitikum. Di sebelah kiri pura terdapat sarkofagus serta batu tulis yang diperkirakan berasal dari masa sekitar 500 SM. Keberadaan pura itu sendiri sudah tercatat sejak tahun 1556. Kemudian dibangun kembali pada tahun 1633.
Informasi tambahan
Berikut ini adalah beberapa fakta atau informasi tambahan yang berkaitan keberadaan kawasan wisata Pura Ulundanu Beratan:
- Ada taman tropis yang mengoleksi berbagai tanaman bunga khas dataran tinggi seperti yang ada di kawasan Bedugul
- Rumpun bambu kuning yang bisa digunakan untuk keperluan upacara terdapat di tengah danau yang terpisah dari daratan pura. Bambu ini bisa untuk latar belakang pengambilan swafoto dari pelataran samping pura di daratan utama
- Monumen Banjir Batu, sebuah monumen batu berbentuk piramida dibangun untuk mengenang peristiwa dengan nama yang sama di kawasan Bedugul yang terjadi pada tahun 2016.
- Pura yang berada di tengah danau ini juga diabadikan pada halaman belakang lembaran uang kertas Republik Indonesia dengan denominasi Rp 50.000
- Ada penyewaan perahu bebek air atau jukung yang bisa dimanfaatkan untuk memancing atau menikmati sensasi berlayar di pinggiran Danau Beratan
- Layanan berfoto dengan hewan jinak seperti burung hantu, piton albino, bunglon dan lain-lain
- Dilengkapi dengan restoran, taman bermain, dan ayunan untuk bersantai sejenak setelah berkeliling dan mengamati dari dekat beberapa keunikan dan pesona objek Pura Ulundanu Beratan
