PANORAMA Gunung Biru yang indah pastilah akan memukau setiap mereka yang datang berkunjung. Di kawasan ini tinggallah seorang gadis kecil bernama Nala. Nala terkenal di desanya karena kebaikan hatinya, terutama terhadap binatang. Dia memiliki seekor kucing kesayangan bernama Si Putih, yang selalu menemaninya ke mana pun dia pergi.
Pada suatu hari, Nala dan Si Putih memutuskan untuk mendaki gunung. Mereka ingin melihat pemandangan indah dari puncak gunung dan menikmati udara segar. Nala membawa ransel kecil berisi makanan dan air minum, sedangkan Si Putih dengan gesit melompat-lompat di depannya.“Ayo….Si Putih, kita jalan-jalan mendaki ke puncak sana ya!” ajak Nala.
“Horee….. kita jalan-jalan sekarang. Ini yang aku tunggu-tunggu! Serunya kegirangan.
Perjalanan mereka tidak mudah. Jalanan yang menanjak dan terjal membuat Nala terengah-engah. Si Putih pun sesekali berhenti untuk beristirahat. Tapi Nala tidak pernah menyerah. Dia terus melangkah dengan tekad yang kuat.
“Adduuhhh…..kakiku sakit sekali. Adakah orang di sekitar sana?” seru si kelinci kecil di balik semak-semak.
Di tengah perjalanan tersebut, Nala mendengar rintihan kecil. Perlahan-lahan ia mendekat dan memeriksa semak-semak di dekatnya.
Ternyata, ia melihat seekor anak kelinci yang terluka. Kakinya terkilir dan tidak bisa berjalan. Nala merasa kasihan melihat kelinci itu. Dia pun menggendongnya dengan hati-hati dan membawanya bersama mereka.
“Terima kasih. Apa aku boleh tahu siapa nama kakak yang baik?” tanya kelinci itu.
“Namaku…Nala adik kelinci yang manis. O, ya, tenang saja, aku akan membantu merawat kakimu itu agar lekas sembuh.”
“Makasih…kakak.”
Nala dan Si Putih melanjutkan perjalanan dengan membawa kelinci kecil. Sesekali, Nala berhenti untuk memberikan makan dan minum kepada kelinci itu. Si Putih pun dengan setia menemani Nala dan kelinci kecil itu, bahkan membantu Nala untuk mencari jalan yang terbaik.
Setelah berjam-jam mendaki, Nala dan Si Putih akhirnya mencapai puncak gunung. Pemandangan dari atas sungguh menakjubkan. Hamparan sawah hijau, pepohonan yang rimbun, dan sungai yang jernih terlihat begitu indah dari ketinggian. Nala merasa senang dan puas telah mencapai puncak gunung.
Nala dan Si Putih kemudian duduk di bawah pohon rindang untuk beristirahat. Nala mengeluarkan makanan dan air minum dari ranselnya. Dia tidak lupa memberikan makan dan minum kepada kelinci kecil. Kelinci itu tampak senang dan berterimakasih kepada Nala atas kebaikan hatinya.
“Nah, Si Putih dan kelinci kecilku, kita sudah sampai di punck. Mari kita istirahat dan makan siang,” kata Nala kepada Si Putih dan kelinci itu.
“Yaa…. Kak. Terima kasih kak Nala,” jawab Si Putih.
“Aku juga sudah diajak ke sini,” sahut si kelinci.
Nala dan Si Putih menghabiskan waktu di puncak gunung dengan menikmati pemandangan indah dan udara segar. Mereka juga bermain bersama kelinci kecil. Nala merasa bahagia karena telah melakukan kebaikan hati dengan membantu kelinci kecil.
Ketika hari mulai sore, Nala dan Putih bersiap untuk turun gunung. Nala tidak lupa membawa kelinci kecil bersamanya. Dia ingin memastikan kelinci itu sampai dengan selamat di rumah.
Nala dan Si Putih turun gunung dengan hati-hati. Sesekali, Nala berhenti untuk beristirahat dan memberikan makan kepada kelinci kecil. Akhirnya, mereka sampai di kaki gunung dengan selamat.
Nala melepaskan kelinci kecil di hutan dekat rumahnya. Kelinci itu berlari dengan senang dan kembali ke habitatnya. Nala merasa senang telah membantu kelinci kecil. Dia pun kembali ke rumah dengan hati yang bahagia.








