- SUATU saat kebaikan akan berbuah manis. Entah kapan waktunya tak bisa ditebak
- Pak Nyoman, misalnya, seorang penyedia jasa transportasi wisata, juga demikian. Perbuatan baiknya berbuah manis setelah menolong tamu yang mengalami kesulitan dengan ikhlas.
Pak Nyoman adalah sosok yang jujur, penyabar, penolong dan baik hati. Banyak suka dan duka ia alami dalam memberikan jasa transportasi wisata kepada tamu yang berkunjung ke Bali. Kadang dapat penumpang kadang juga tidak.
Pada suatu hari, kira-kira pukul tiga sore, ia mendapat telpon dari seorang tamu yang berada di sebuah desa wisata. Dari mana ia mendapatkan nomor telpon Pak Nyoman ini? Tentu saja dari sebuah platform media sosial karena ia cukup aktif di situ.
Setiap mengantar tamu ke objek wisata atau ke tempat lainnya, ia pasti tidak lupa membuat swafoto untuk memperbarui statusnya dan berbagai cerita di media sosial. Banyak tamu luar juga mengikuti akun Pak Nyoman. Semua pertanyaan terkait dengan jasanya pasti ia balas.
*******
Setelah mendapat telpon, ia segera meluncur ke lokasi desa wisata dimana tamu tadi berada. Mereka sepakat untuk bertemu di bale bengong dekat tempat parkir. Benar saja, tamu sudah menunggu di sana sambil memainkan gawainya.
“Selamat sore, apakah Anda Tuan Smith?” tanya Pak Nyoman.
“Ya, saya sendiri. Ini dengan Pak Nyoman ya?” balas Tuan Smith.
“Ada yang bisa saya bantu tuan?”
“Begini Pak Nyoman, saya perlu bantuan Bapak untuk mengantar saya ke bandara.”
“Siap Tuan Smith.”
“Eerr….tapi…, saya mohon maaf!!”
“Memangnya ada apa Tuan Smith?”
“Begini…. saya kehabisan uang. Apa bisa Pak Nyoman mengantar saya ke bandara sekarang?” tanya Tuan Smith untuk memastikan.
“Tidak masalah Tuan. Saya siap mengantar.”
********
Dalam perjalanan ke bandara, mereka banyak mengobrol. Pak Nyoman menceritakan aktivitas sehari-hari mengantar tamu. Sedangkan Tuan Smith bercerita tentang kesan-kesannya selama berwisata di Bali. Tuan Smith juga minta kartu nama Pak Nyoman.
Tidak terasa waktu 30 menit berlalu terasa begitu cepat. Mereka pun sudah tiba di bandara. Dari tempat parkir bandara, Pak Nyoman mengantar Tuan Smith ke ruang tunggu keberangkatan internasional.
“Terima kasih Pak Nyoman atas bantuannya,” kata Tuan Smith.
“Sama-sama Tuan. Semoga perjalanan pulang menyenangkan dan selamat sampai di rumah ya…”
“O ya, saya akan rekomendasikan Pak Nyoman di grup media sosial saya. Barangkali saja di antara mereka ada yang butuh angkutan wisata ketika berlibur di Bali. Okay, sampai ketemu ya,” tutup Tuan Smith.
******
Hari demi hari berlalu. Tidak terasa sudah ada sebulan waktu Pak Nyoman menolong seorang tamu yang kehabisan uang. Ia beraktivitas seperti biasa dan tidak terlalu mengingat akan hal itu.
Tiba-tiba pada suatu sore ia menerima pesan WA dari orang yang tidak dikenal yang mengatakan ia bersama keluarga (4 orang) akan berlibur ke Bali. Setelah ditanyakan, katanya ia mendapat rekomendasi dari Tuan Smith. Tamu tersebut minta dijemput di bandara pada akhir pekan dan mengantar mereka selama di Bali. Betapa senangnya hati Pak Nyoman.
********
Beberapa minggu berikutnya ia juga menerima pesan dari Tuan Smith, tamu yang ia pernah hantar tempo hari.
“Selamat pagi Pak Nyoman. Apa khabar?” tanya Tuan Smith.
“Pagi tuan, saya baik-baik. Tuan gimana?” balas Pak Nyoman.
“Baik. Begini Pak Nyoman, bulan April nanti saya akan datang lagi ke Bali. Saya harap Bapak ada waktu mengantar kami sekeluarga.”
“Okay….okay….dengan senang hati Tuan Smith. Terima kasih juga atas rekomendasi tuan.”
“Ya….sama-sama. Sampai nanti ya.”
Betapa senangnya hati Pak Nyoman mendengar kabar tersebut. Ternyata benar ia juga dikirimi tamu teman-teman Tuan Smith. Pada saat tamu mengalami kesusahan, ia pun rela menolong. Sebagai balasannya, sang tamu merekomendasikan jasa dan keramah-tamahan Pak Nyoman kepada para sahabatnya. (*)